Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

bad effect social media

Menghabiskan waktu untuk melihat kehidupan orang lain bukanlah hal patut di jadikan sebagai kebiasaan walau hanya sebata media sosisal kereana sadar tidak sadr kamu mulai pesimis dengan hidupmu sendiri bahkan terkadang cenderung membading-bandingkan dirimu dengan dirinya. yang paling menydeihkan engkau mulai berdanda-andai bagaimana  "JIKA" engkau menjdai dia, jika seandainya ini dan bla bla. PERCAYALAH itu bukan keputusan yang bijak apalagi engkau seorang yang bertipe tidak tahn godaan dan memang sejak awal pesimis terhadap hidupmu JANGAN, jangan pernah melakukan hal itu sekalipun hanya untuk sekedar melihat saja bagaimana keadaan sahabat ataupun orang yang kau kenal itu. Bad effect social media ini sungguh sanggup menajdi manusia kurang bergairah terhadap hidupnya sendiri bahkan cenderung lebih mengutamakan hasyrat kepuasan mata dan meratapi hidup. Saya termasuk salah satu orang hampir pernah terjebak dalam situasi seperti ini dan beruntungnya saya masih meiliki akal d

Dear Ayah

Dear ayah.... ntah mengapa kini merindumu kian hari kian memimbulkan luka dulu kupikir akan semudah itu untuk mengikhlaskan namun kian tahun berlalyu semakin sakit kurasa tanpa sosok dan bayangmu di hidupku bahkan dunia mimpi juga begitu kejam tak mengizinkan daku bertemu Salahkah aku jika rindu ini kini menyiksaku bahkan terkadang ku harus bersembunyi dalam senyumku mengahapus perih air mata yang tak mampu ku bendung lagi hingga tak terasa betapa jarak ini begitu menruntukan pertahananku aku bukanlah yang gampang jatuh bahkan menangis walau seberat apapun beban hidup tak pernah tangisanku menjadi tontonan indah bagi mereka penikmat dunia namun apa daya kepergianmu membawa separuh langkahku hilang tak menentu ayah , , , adakah ruang dan waktu untuk bisa ku lintasi menemukan hangatnya dekapanmu mendengar kembali canda dan tawamu cerita dan segala kisah hidupmu . . . ayah . . . sudikah malam ini engkau singgah tuk hanya ku dapat melepas rindu sungguh hari-hariku

Ada apa denganku?

Deru riuh suara itu begitu mengusik Dalam lamunan kesendirianku Penuh dengan suara bising bahkan Sewaktu-waktu memekakkan dengarku Seakan menyadarkanku dimana saat berdiam saat ini Mereka berbicara dengan caranya Tak jarang banyak dera tawa menambah warna saat ini Walau tak jarang diantaranya ada yang terpaku tanpa kata Lalu ada apa denganku ? Bisikan angin kembali menyapa laraku Teriknya sang mentari menyadarkanku Sedang apakah aku disini ? Terpaku pada keramaian penuh warna Namun kenapa hanya buram yang terlihat Seoalah menari dengan sesaknya hati Yang tak dapat terungkapkan Ada apa denganku ? Gemercik hujan mulai menyatu dengan tanah Menghapus rasa gerah mulai teduh Tak sedikit pula yang tersenyum bersama hujan Mengucap syukur untuk hari yang akan berlalu Hingga sayup sayup suara bising mulai memudar Menampakan langit bersanding dengan cahaya rembulan Seoalah segala lelah telah tebernam bersama sang fajar Lalu ada apa denganku ? Seakan tiada arti da

Rasa Neraka

jika mengingatmu begitu tabu lalu bisakah aku hanya melupakanmu jika mengenangmu begitu haram dapatkah aku mengubur masa lalu terkadang rapuh bukanlah lagi sesak dan hancur bukanlah lagi akhir lalu apakah perasaan ini ? izinkan ku berbisik pada awan memeluk sang matahari dan terbang di antara galaksi dpatkah kau memberinya ?? jangan !!! jangan terlalu naif kau bilang lalu apakah ini yang namanya terlalu pintar membunuhku dengan cara yang benar melukaiku dengan cara yang indah itulah yang kau lakukan sekarang Tidak !!! jangan bicara, hanya tataplah mataku sesaat sudahkah kau temui kata "mati" yang tepat ?? gengamlah tanganku maka akan kau temui namanya neraka dekaplah aku maka akan kau temui bagimana rasanya bara api ciumlah aku maka akan kau tau rasanya ingin mati tapi tak mati                              - TathaLixiuz-

Just Mind

Untuk memulai sesuatu yang tak kita mengerti apakah sesuatu itu, jauh lebih sangat menyulitkan dibandingkan dengan apapun juga bahkan lebih sulit dari pada mencari jarum yang patah di tumpukan jerami. Begitu pula dengan kehidupan ini mencari sesuatu yang tak pasti dan tak tau apa yang kita cari pada saat titik jenuh dan terendah hidup ini mulai merasuki pemikiran kita. Bukan apa-apa itu hanyalah sebuah tanda bahwa kita tumbuh dan berkembang untuk semakin lebih dewasa. Bentuk pemikiran yang sangat sulit pada saat ini untuk didapatkan karena cenderung kita sebagai manusia hanya hidup mengikuti arus saja sebab banyak yang berkata juga -biarlah air mengalir sejauh mana ia dapat mengalar. Namun jikalau kita lebih cermat lagi air yang mengalir saja tak akan pernah cukup untuk hanya sekedar singgah dan memenuhi wadahnya tapi juga butuh sesuatu yang akan mengukir kisah, inspirasi, harapan menjadi jalinan cerita melodi yang indah Tak pernah terpikirkan dulu bagaimana seseorang

mati tapi hidup

Dulu mencintaimu begitu indah seakan tak kan pernah lekang oleh waktu tiada hari tanpa ku mendamba tiada hari tanpa ku merindu terasa begitu sempurna tiada cela lalu hujan itu datang begitu saja semula hanya buih-buih air yang mendung lalu grimis kemudian hujan lebat itu datang menghempaskan kita begitu jauh tanpa peduli apakah ini saat yang tepat atau tidak belumsembuh luka yang basah kini di tabur dengan krikil yang panas yang menusuk hingga ke dada serasa panas bagai serangan meteor jatuh menghancurkan kepingan terakhir yang tertinggal hingga hidup tak pernah lagi serasa hidup bahkan air mata pun tak mampu lagi terjatuh begitu sesak . . . . bagitu perih . . . . begitu menyakitkan . . . . begitu rasa mati tapi masi hidup          -TathaLixiuz-

PERNERIMAAN, PERBEDAAN ( Memanusiakan manusia )

Ada berbagai cara untuk menaklukan hati yang beku bahkan ada juga berbagai cara untuk menerjang ombak yang kala dari tidak mungkin akan menjadi semakin mungkin jikalau kita percaya. Dulu tak ada yang percaya jika manusia itu bisa terbang bahkan banyak yang tak percaya cahaya di angkasa adalah satu-satunya penerang hingg sang jenius Thomas Alpha Edison menemukan lampu. Sulit di percaya mungkin saja nyaris tidak mungkin pada masa itu tapi bukankah manusia dibuat memiliki akal pikiran yang mampu mengubah yang tidak mungkin menjadi sesuatu yang mungkin. Terlepas bnayaknya manusia yang percaya akan Tuhan ada atau tidak tapi manusia memiliki kekuatasn melebihi apa yang mereka pikirkan hanya saja bagimana kita mengelola dan mengali kemampuan yang kita miliki. Bukan berarti juga kita sebagai manusia dapat melalukan apa saja toh pada akhirnya kita di ciptakan berbeda memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Percaya atau tidak juga kau berada atau di tempatkan pada suatu tempat bukan ta

apa yang dapat kau berikan untuk INDONESIA???

Pertanyaan ini muncul ketika saya igin memulai kehidupan saya yang di Jakarta setalah saya pindah dari Bali pada bulan Maret lalu, Disini , di ibu kota yang katanya lebih kejam dari pada ibu tiri ini mengajarkan saya bagaimana untuk tidak hanya memperdulikan diri saya tetapai juga negara saya bahkan untuk penerus saya kelak. Beberapa tahun belakangan saya menjadi seorang yang ingin menjadi manusia yang free dan mengikuti arus kehidupan saya yang penting bisa makan dan masi sehat kamana aja bisa tanpa mempedulikan apa yang akan terjadi esok toh hari ini ada, belum tentu hari esok ada. Lalu pemikiran itu muncul lagi, apakah saya hanya akan hidup untuk hari ini saja? apakah yang sudah saya lakukan hari ini akan menjadi berarti untuk hari saya kedepannya? Lalu apa yang ingin saya ceritakan tentang hari ini jikalau masa depan tidak ada? Lantas apakah saya mampu menjadi seorang manusia yang kembali egois tidak memikirkan hari esok yang mungkin saja apa yang saya lakukan hari ini akan sa

Satu hari

Sehari telah  terbuang denan percuma Sehari telah terabaikan tanpa sesuatu yang berarti Sehari dilalui dsngan penuh pergumulan Tapi do it nothing Entahlah kenapa harus begini Ingin rasanya memukul diri sendiri Hi, wake up girl ! ! Don't be a loser again !!! But NOTHING !! Disana banyak ribuan nyawa yang mencoba Bertahan untuk bisa hidup hari ini Disana banyak orang menginkan satu hari lagi Untuk bisa hidup hari ini Namun what happened to me ??? Oh Jesus Christ what  did i do ??? Hanya kebimbangan dan rasa resah yang menyelimuto Dan untuk kesekian kalinya  terjebak dalam dunia abu-abuku Lalu sampai kapan harus begini ?? Belum cukupkah kisah yang terlewati untuk mengerti Tak bisakah berdiri dengan tanpa sisi abu-abu Aku tau tak banyak orang yang akan sabar menghadapi Keadaan seperti bahakan untk menjelaskannya sendiri pun Aku tak mampu . . . Yang selalu menjadi peentanyaan Sampai kapan ?? Sampai kapan ?? Akan selalu mengikuti abu abu itu Sudah banu

Dear God

Terlalu salahkah jalan yang ku pilih Tuhan ? Mengapa semua begitu membuatku muak dengan keadaan yang ada. Aku juga tak ingin menjadi egois seperti yang mereka katakan lalu bagaimana aku harus menjalani hidupku? Salahkah aku yang terluntang lanting ga jelas sperti ini, jikalaupun bole jujur aku hanya ingin menjalani kehidupan yang sudah ku rancangkan tanpa memikirkan orang lain tapi benar aku juga ga bole egois, aku masi mempunyai tangungjawab dan amanah yang harus aku jalani hingga kau memutuskan berhenti lalu kenapa masi saja dianggap egois sejauh ini? Dear God, Aku juga tak ingin seperti ini menjadi seorang menggap segala sesuatunya begitu muah tapi bagaimana caranya untuk memikirkan semuanya dengan serius? Apakah dengan bekerja baru mereka menggap aku sudah dewasa? Dear God, salahkah aku yang ingin mengenal banyak hal dan menjelajahi setiap tempat yang ingin kulalui dan berjalan kemana hati menginginkannya? Aku tau umurku juga tidaklah sepanjang yang tulisan