Sedikitnya hati tercubit dan mersakan sakit yang tak kasat mata, luka tak berdarah mungkin istilah yang tepat untuk ini namun ntahlah bagaimana menjelaskannya. Ternyata jauh di dalam sana aku masih terlalu kekanak-kanakan. Ternyata aku tidak sedewasa dan sebijak itu. Ternyata aku jauh lebih dari kata buruk. Rasanya sakit dan semua terasa HAMPA. Ntahlah apa yang harus aku lakukan, kenapa rasanya berbeda ? Kenapa rasanya tak seperti dulu yang masih ada mimpi dan abisi? Kenapa malah jadi begini aku berada di titik yang sama, kenapa rasanya tidak ada yang berubah dan mengapa rasanya sunguh tidak sedewasa itu Malu pada diri sendiri mungkin, semakin banyak kenyataan yang aku tahu bahwa aku sesungguhnya semenyedihkan itu. Hibernasi yang kuingatkan mungkinkah yang seperti ini ? kenapa jalannya terlalu berat tapi tak berat ? kenapa rasanya seakan tak adil padahal hanya aku yang kurang bersyukur dan meminta lebih tanpa usaha ? Kenapa aku menjadi wanita lemah dan pengecut ? keman...
Tak pernah terpikirikan akan pada titik ini, kembali keawal mula-mula dan bahkan dengan strugle kehidupan yang sedikit lebih besar. Meningglakan kehidupan ibukota dan kembali ke rumah adalah jalan yang aku pilih saat ini dengan modal tanpa apapun dan paling menyakitkan dengan tangan kosong dan penyakit yang seharusnya mungkin bisa saja diatasi tanpa harus sampai pada titik ini. Mungkin ini juga merupakan tiket untuk pergi dari kehidupan toksik yang seharusnya mungkin sudah lama aku tinggalkan apabila aku sedikit lebih berani untuk maju. Berharap kata ya sudahlah keluar dari hati sehingga mungkin semuanya terasa lebih ringan namun jauh dari lubuk hati terdalam sungguh sulit untuk berdamai. Kata Pengecut sesungguhnya mungkin jadi nama belakang yang saat ini patut di sandang dengan nama belakangku karna kehidupan yang aku ingnkan sangat jauh dari rencana awal bahkan motivasi yang dulu berkobar juga sudah lama menghilang dan lebih parahnya serasa hidup namun tak hidup bahkan kehidupan...