Langsung ke konten utama

Postingan

Jeitan Hati Luka tak berdarah

 Sedikitnya hati tercubit dan mersakan sakit yang tak kasat mata, luka tak berdarah mungkin istilah yang tepat untuk ini namun ntahlah bagaimana menjelaskannya. Ternyata jauh di dalam sana aku masih terlalu kekanak-kanakan. Ternyata aku tidak sedewasa dan sebijak itu. Ternyata aku jauh lebih dari kata buruk. Rasanya sakit dan semua terasa HAMPA. Ntahlah apa yang harus aku lakukan, kenapa rasanya berbeda ? Kenapa rasanya tak seperti dulu yang masih ada mimpi dan abisi? Kenapa malah jadi begini aku berada di titik yang sama, kenapa rasanya tidak ada yang berubah dan mengapa rasanya sunguh tidak sedewasa itu  Malu pada diri sendiri mungkin, semakin banyak kenyataan yang aku tahu bahwa aku sesungguhnya semenyedihkan itu. Hibernasi  yang kuingatkan mungkinkah yang seperti ini ? kenapa jalannya terlalu berat tapi tak berat ? kenapa rasanya seakan tak adil padahal hanya aku yang kurang bersyukur dan meminta lebih tanpa usaha ? Kenapa aku menjadi wanita lemah dan pengecut ? keman...
Postingan terbaru

Titik Nol

 Tak pernah terpikirikan akan pada titik ini, kembali keawal mula-mula dan bahkan dengan strugle kehidupan yang sedikit lebih besar. Meningglakan kehidupan ibukota dan kembali ke rumah adalah jalan yang aku pilih saat ini dengan modal tanpa apapun dan paling menyakitkan dengan tangan kosong dan penyakit yang seharusnya mungkin bisa saja diatasi tanpa harus sampai pada titik ini. Mungkin ini juga merupakan tiket untuk pergi dari kehidupan toksik yang seharusnya mungkin sudah lama aku tinggalkan apabila aku sedikit lebih berani untuk maju. Berharap kata ya sudahlah keluar dari hati sehingga mungkin semuanya terasa lebih ringan namun jauh dari lubuk hati terdalam sungguh sulit untuk berdamai. Kata Pengecut sesungguhnya mungkin jadi nama belakang yang saat ini patut di sandang dengan nama belakangku karna kehidupan yang aku ingnkan sangat jauh dari rencana awal bahkan motivasi yang dulu berkobar juga sudah lama menghilang dan lebih parahnya serasa hidup namun tak hidup bahkan kehidupan...

Gila

ada kemungkinan orang menjadi gila dalam berbagai hal bahkan mungkin saja setiap detik perjalanan kehidupan ini, bisa saja sejam yang lalu anda tertawa bahagia dengan rekan-rekan anda namun beberapa menit kedepannya anda bisa saja menjadi gila tanpa anda duga. Sama halnya dengan kematian yang tak akan satu orang yang mampu memprediksi kapan itu akan datang begitu juga dengan istilah kata gila  namun jika kematian tidak bisa di hindari lain halnya dengan kata "Gila" ini. saya pernah membaca bahwa sebenarnya semua manusia di dunia pada dasarnya adalah orang gila hanya saja berbeda tingkat kegilaannya. Level paling tinggi mungkin disebut depresi.Untuk pembahsaan depresi sendiri saya juga kurang paham dari sudut pandang orang psikologi maupun ilmu kedokterannya hanya saja saya pernah mendengar tentang sejenis depresi ringan dan ada pula depresi berat. Saya tidak akan membahas itu lebih detail karena biar bagaimanapun itu hanya sebuah opini kalangan awam yang tidak mengetahui ...

MENCOBA LAGI

 Hari ini aku memutuskan sesuatu yang penting dalam kehidupanku dimana aku mencoba untuk lebih mengikhlaskan segala sesuatu yang terjadi selama ini. Mencoba memperbaiki diri menjadi pribadi yang benar- benar matang dan mencoba kembali menjadi sosok yang harusnya ingin di bentuk sesuai kemaun diri, mecoba untuk tidak lagi menghakimi, mencoba untuk memaafkan, mencoba untuk lebih sabar, mencoba untuk lebih berbesar hati, mencoba kembali untuk lebih menerima dan memperbaiki diri.  Benar memang tidak ada yang sempurna, benar juga bahwasanya kita tak bisa mengukur kata menang dan kalah dalam kehidupan ini karenanya aku mencoba untuk menerima lagi dan lagi yang seharusnya sejak awal aku mengerti dan harus aku lakukan.  Biarlah semua pembelajaran singkat yang menamparku begitu terperosok jauh namun tidak menimbulkan huru hara dalam kehidupanku yang sebenernya tidak layak untuk kukatakan sempurna itu. Mungkin sedikit lebih membingungkan dan tidak mudah dipahami untuk setiap untain...

Aku Takut

 Aku takut esok tak akan sama  Takut saat kubuka mata ini Tak lagi melihatmu Menyentuhmu  Membelaimu  Aku takut ketika mata ini terpejam Kudapati kehampaan yang tiada akhir Kehancuran yang abadi tanpa cela Merindu yang tak berakar tanpa  Tau kemana harus mencari Hampaa Akan menjadi rasa sesak tak berujung Sungguh aku takut Sangat takut  Salahkah risau ini hadir ?  Salahkah jika jiwa dan raga Menolak berteman dengan malam  Walau hanya sejenak Sungguh aku takut  Tak akan sama Cahaya itu redup selamanya  -TathaLixiuz-

Jurnal diri

Bagaimana harus menjalani kembali jika beberapa kali mencoba kembali keawal tapi seakan semua tidak pada tempatnya ? Mungkin sudah sangat terlalu jauh untuk kembali dan terlalu jauh untu melangkah pada tempat yangtidak seharusnya dan sekali lagi terjebak dengan permainan takdir yang mebuat seolah memang salah. Salah mugkin bukan kata yang tepat karena sadar semua terjadi karna ego yang tak pernah berteman dangan hari dan raga yang terlalu malas untuk berjuang dan berakhir seperti sosok tulang hidup dan berjalan penuh dengan kemunafikan dan terlalu lama bermain dengan peran yang mungkin saja memakan sebagian jiwa yang tak lagi mengernal sang tuan . Tak bisa menyalahkan karna mungkin tongkong nyaring bunyinya semkin menjadi kata yang tepat untuk mengambarkan diri yang sesungguhnya.  Atau lagi mungkin terlalu banyak berhutang dengan takdir hingga keberuntungan dan berkat enggan untuj mendekat.  Jalan yang seharunya mudan kembali lepas kendali tan tentu arah, semua yang tercipta u...

Terlalu Jauh

 Terlalu jauh meninggalkan hingga aku lupa jalan pulang sampai tak tau yang mana yang baik dan yang mana buruk, mecoba kembali tapi seakan tak ada jalan yang benar. ntah terlalu berat atau hanya diri saja yang tak mampu untuk dapat ke jalan yang benar, ntahlah.  Aatau mungkin memang diri yang seakan tak mau dan tak peduli dengan segala yang terjadi karena terlalu sibuk dengan diri yang selalu merasa kurang dan tak mampu. sekali lagi ntahlah