Langsung ke konten utama

Gila

ada kemungkinan orang menjadi gila dalam berbagai hal bahkan mungkin saja setiap detik perjalanan kehidupan ini, bisa saja sejam yang lalu anda tertawa bahagia dengan rekan-rekan anda namun beberapa menit kedepannya anda bisa saja menjadi gila tanpa anda duga. Sama halnya dengan kematian yang tak akan satu orang yang mampu memprediksi kapan itu akan datang begitu juga dengan istilah kata gila  namun jika kematian tidak bisa di hindari lain halnya dengan kata "Gila" ini.

saya pernah membaca bahwa sebenarnya semua manusia di dunia pada dasarnya adalah orang gila hanya saja berbeda tingkat kegilaannya. Level paling tinggi mungkin disebut depresi.Untuk pembahsaan depresi sendiri saya juga kurang paham dari sudut pandang orang psikologi maupun ilmu kedokterannya hanya saja saya pernah mendengar tentang sejenis depresi ringan dan ada pula depresi berat. Saya tidak akan membahas itu lebih detail karena biar bagaimanapun itu hanya sebuah opini kalangan awam yang tidak mengetahui dengan jelas.

Kata gila sendiri menurut saya pribadi bermaksud tentang hal-hal yang di luar nalar dari manusia lakukan baik berupa pikiran maupun tindakan atau istilah lainnya hilang waras bagi kalangan manusia normal atau kadang juga di maksud dengan kata lain yaitu sesuatu yang berlebihan.

nah kali ini saya akan membahas tentang kata gila yang berhubungan dengan makna "berlebihan". Mungkin hal konyol tentang pembhasan kali ini dan anggap saja dengan judulnya saya seperti orang gila dalam menulis ini ^^

well, kata gila yang berlebihan disini adalah dimana suatu kondisi, situasi maupun ada object yang kamu ingini, kamu lakukan di luar nalar dari normal manusia. Memang pada dasarnya untuk menetukan kata normal manusia juga tak bisa diartikan begitu saja secara harafiah karna bisa saja normal menurut saya akan dianggap berlebihan bagi orang lain. 

Mengingat kata normal jadi terpikirkan tentang kata standart yang selalu menjadi patokan dalam segala tingkah, karakter dan sifat manusia itu. Namun saya belum pernah membaca dan mendengar ada sebuah aturan secara tertulis tengan standart manusia itu sendiri, dengan kata lain setiap orang harus melewati QC ( qoality control ) agar menjadi layak bukan ? 

Ada penekanan kata "Layak" yang sering menjadi patokan standarisasi persepsi orang - orang atau sekarang disebut bahasa trennya netizen. Ntah dari sudut pandang mana dikatakan layak tersebut. Mungkin bisa saja dari parasnya apakah cantik atau tidak , rupawan apakah ganteng atau tidak, ya padangan dari fisik selain rupa mungkin tinggi maupun berat badan yang ideal tau propersional. Selain fisik salah satau faktor terbesar lainnya mungkin secara materi kaya atau miskin dan juga munchkin latar belakang maupun background keluarga. Layak seperti itu terkadang hanya masih lazim dan massiv mengebu-ngebu dikalangan masyarakat luas terlebih negara kita indonesia. Well, selain banyak hal baik tenten Nusantara kita tapi jeleknya ada dimana kita, saya dan kamu mesih suka mengomentari kehidupan orang lain baik secara sadar tau tidak maupun secara langsung atau tidak. Hal yang menurut pandangan saya kita amat sangat membutuhkan perhatian sangat besar untuk urusan ini baik dari kalangan pemerintah maupun kita sendiri terlebih lingkungan tempat kita bertumbuh dań berkembang. 

Sedikit melenceng dari pembahasaan sebelumnya tapi menurut saya masih saling terkait dengan topik awal yang ingin saya bahas dengan topik kata gila tersebut adalah pentingnya saat ini pendidikan karakter atau budi pekerti untuk semua orang. Iya benar untuk semua orang dikalangan usia yang dimana semakin gila. well, kata gila mungkin sangat banyak dalam pembahasan kali ini. 

Pertanyaan selanjutnya kenapa harus pendidikan karakter ataupun budi pekerti. ?

Saya akan mencoba menjabarkan beberapa hal dari sudut pandang saya sebagai orang away yang mulai gear dan musk dengan keresahaan dun ini. Bukan bermaksudnya sebagai pahlawan atau hero yang menyelamatkan dun hanya saja Berbagi sudut pandang lain dari cara berpikir.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebudayaan Suku Karo

KEBUDAYAAN SUKU KARO  Kata Pengantar      Puji dan syukur kehadirat TuhanYang Maha Esa karena berkat berkat dan rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “KEBUDAYAAN SUKU KARO” tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik dari teman-teman, keluarga dan terutama kepada dosen pembimbing saya maka dari itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat makalah memberikan manfaat kepada seluruh pembaca. Selain itu penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karenanya kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.  Medan, Januari 2013 Penulis   ( Ari Fitri

Simple Future TENSE

Pengertian Simple Future Tense   Simple future tense is a verb form used to express the action in the future with or without a plan  . (Simple future tense adalah suatu bentuk kata kerja  yang digunakan untuk menyatakan aksi di masa depan dengan atau tanpa rencana. ) Karena itu dalam Future Tense penggunaan kata Will, Shall yang artinya  akan  pastilah mendominasi. Shall jarang digunakan. Bisanya Shall untuk Subject I dan We (I shall…, We shall….) dan tidak untuk yang lain. Tetapi lebih sering orang pakai I will.. dan We will.. Jadi untuk I dan We boleh pakai baik will atau shall. Sedangkan Subject yang lain seperti HE, SHE, IT, YOU, THEY, WE semuanya pakai Will. Rumus Simple Future Tense Adapun rumus  simple future tense  untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif berikut contoh-contoh kalimatnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Jenis Kalimat Rumus Contoh Simple Future Tense positif (+) S + will + verb 1 (infin