Dear ayah....
ntah mengapa kini merindumu kian hari kian memimbulkan luka
dulu kupikir akan semudah itu untuk mengikhlaskan
namun kian tahun berlalyu semakin sakit kurasa
tanpa sosok dan bayangmu di hidupku
bahkan dunia mimpi juga begitu kejam tak mengizinkan daku bertemu
Salahkah aku jika rindu ini kini menyiksaku
bahkan terkadang ku harus bersembunyi dalam senyumku
mengahapus perih air mata yang tak mampu ku bendung lagi
hingga tak terasa betapa jarak ini begitu menruntukan pertahananku
aku bukanlah yang gampang jatuh bahkan menangis
walau seberat apapun beban hidup tak pernah tangisanku
menjadi tontonan indah bagi mereka penikmat dunia
namun apa daya kepergianmu membawa separuh langkahku hilang tak menentu
ayah , , ,
adakah ruang dan waktu untuk bisa ku lintasi
menemukan hangatnya dekapanmu
mendengar kembali canda dan tawamu
cerita dan segala kisah hidupmu . . .
ayah . . .
sudikah malam ini engkau singgah tuk hanya ku dapat melepas rindu
sungguh hari-hariku semakin hari kian berat tanpamu
bahakan ku harus mendekapkan diri sendiri tan tentu arah
kadang ku pikir aku ingin menyerah
tapi aku adalah anakmu
putimu yang kau didik dengan daya juang yang tinggi
menjadikanku harus juat menghadapi duniaku sendiri
yah aku memilih melangkah dengan sakitku
melawan kerasnya hatiku , kini putrimu yang manja
hanya inginkan hdiup bahagia dan penuh arti
karna aku adalah putri dari seorang pejuang sepertimu
ayah . . . .
ayah . . . .
aku mencintaimu
-TathaLixiuz-
ntah mengapa kini merindumu kian hari kian memimbulkan luka
dulu kupikir akan semudah itu untuk mengikhlaskan
namun kian tahun berlalyu semakin sakit kurasa
tanpa sosok dan bayangmu di hidupku
bahkan dunia mimpi juga begitu kejam tak mengizinkan daku bertemu
Salahkah aku jika rindu ini kini menyiksaku
bahkan terkadang ku harus bersembunyi dalam senyumku
mengahapus perih air mata yang tak mampu ku bendung lagi
hingga tak terasa betapa jarak ini begitu menruntukan pertahananku
aku bukanlah yang gampang jatuh bahkan menangis
walau seberat apapun beban hidup tak pernah tangisanku
menjadi tontonan indah bagi mereka penikmat dunia
namun apa daya kepergianmu membawa separuh langkahku hilang tak menentu
ayah , , ,
adakah ruang dan waktu untuk bisa ku lintasi
menemukan hangatnya dekapanmu
mendengar kembali canda dan tawamu
cerita dan segala kisah hidupmu . . .
ayah . . .
sudikah malam ini engkau singgah tuk hanya ku dapat melepas rindu
sungguh hari-hariku semakin hari kian berat tanpamu
bahakan ku harus mendekapkan diri sendiri tan tentu arah
kadang ku pikir aku ingin menyerah
tapi aku adalah anakmu
putimu yang kau didik dengan daya juang yang tinggi
menjadikanku harus juat menghadapi duniaku sendiri
yah aku memilih melangkah dengan sakitku
melawan kerasnya hatiku , kini putrimu yang manja
hanya inginkan hdiup bahagia dan penuh arti
karna aku adalah putri dari seorang pejuang sepertimu
ayah . . . .
ayah . . . .
aku mencintaimu
-TathaLixiuz-
Komentar
Posting Komentar