Dulu mencintaimu begitu indah
seakan tak kan pernah lekang oleh waktu
tiada hari tanpa ku mendamba
tiada hari tanpa ku merindu
terasa begitu sempurna tiada cela
lalu hujan itu datang begitu saja
semula hanya buih-buih air yang mendung
lalu grimis kemudian hujan lebat itu datang
menghempaskan kita begitu jauh
tanpa peduli apakah ini saat yang tepat atau tidak
belumsembuh luka yang basah
kini di tabur dengan krikil yang panas
yang menusuk hingga ke dada
serasa panas bagai serangan meteor jatuh
menghancurkan kepingan terakhir yang tertinggal
hingga hidup tak pernah lagi serasa hidup
bahkan air mata pun tak mampu lagi terjatuh
begitu sesak . . . .
bagitu perih . . . .
begitu menyakitkan . . . .
begitu rasa mati tapi masi hidup
-TathaLixiuz-
seakan tak kan pernah lekang oleh waktu
tiada hari tanpa ku mendamba
tiada hari tanpa ku merindu
terasa begitu sempurna tiada cela
lalu hujan itu datang begitu saja
semula hanya buih-buih air yang mendung
lalu grimis kemudian hujan lebat itu datang
menghempaskan kita begitu jauh
tanpa peduli apakah ini saat yang tepat atau tidak
belumsembuh luka yang basah
kini di tabur dengan krikil yang panas
yang menusuk hingga ke dada
serasa panas bagai serangan meteor jatuh
menghancurkan kepingan terakhir yang tertinggal
hingga hidup tak pernah lagi serasa hidup
bahkan air mata pun tak mampu lagi terjatuh
begitu sesak . . . .
bagitu perih . . . .
begitu menyakitkan . . . .
begitu rasa mati tapi masi hidup
-TathaLixiuz-
Komentar
Posting Komentar