Langsung ke konten utama

Just Mind


Untuk memulai sesuatu yang tak kita mengerti apakah sesuatu itu, jauh lebih sangat menyulitkan dibandingkan dengan apapun juga bahkan lebih sulit dari pada mencari jarum yang patah di tumpukan jerami. Begitu pula dengan kehidupan ini mencari sesuatu yang tak pasti dan tak tau apa yang kita cari pada saat titik jenuh dan terendah hidup ini mulai merasuki pemikiran kita. Bukan apa-apa itu hanyalah sebuah tanda bahwa kita tumbuh dan berkembang untuk semakin lebih dewasa. Bentuk pemikiran yang sangat sulit pada saat ini untuk didapatkan karena cenderung kita sebagai manusia hanya hidup mengikuti arus saja sebab banyak yang berkata juga -biarlah air mengalir sejauh mana ia dapat mengalar. Namun jikalau kita lebih cermat lagi air yang mengalir saja tak akan pernah cukup untuk hanya sekedar singgah dan memenuhi wadahnya tapi juga butuh sesuatu yang akan mengukir kisah, inspirasi, harapan menjadi jalinan cerita melodi yang indah
Tak pernah terpikirkan dulu bagaimana seseorang akan mampu bertahan untuk tetap berjalan jika ia kehilangan sinar dalam hidupmu bagai raga yang tak bernyawa. Benar semua orang akan mati pada akhirnya lalu sudah cukupkah dengan kematian saja mengakhiri kisah hidup ini. Terlepas apakah benar adanya Tuhan yang menjanjikan neraka dan surga, berakhir sebatas itukah manusia atau benar saja katanya ada renkarnasi kehidupan hingga generasi ke tujuh.
Sedikit aneh jika membahas renkarnasi yang bila di kehidupan ini saya terlahir sebagai manusia  maka mungkin saja di kehidupan selanjutnya saya di berikan bentuk sebagi hewan maupun tumbuhan. Ntahlah, saya juga kurang paham dengan materi renkarnasi hanya beberapa pengetahuan dari film-film yang saya tonton dulu tapi biarlah demikian menjadi misteri kematian.
Berpikir tentang kematian, kemanakah kehidupan selanjutnya jiwa yang telah melayang itu? Lalu tak adakah artinya raga yang pada akhirnya hanya akan menjadi busuk dan mati bersama tanah?  Benarkah kelak manusia akan diadili secara serempak? Lalu ketika menunggu akhir hidup itu kemanakah jiwa-jiwa yang telah pergi itu? Lagi dan lagi jawabananya adalah “misteri kehidupan” dan hanya Tuhanyang mengerti akan hal ini.
Baiklah tak perlu membahsa terlalu jauh karena pada akhirnya jawabannya hanyalah kemungkinan-kemungkinan, belum ada jawaban yang pasti. Sama seperti kata orang bijak terdahulu  biarlah misteri tetap menajadi misteri kehidupan tanpa perlu kita mengali lebih dalam sama halnya galaksi-galaksi di luar bumi yang tanpa kita ketahui kepastiannya. Lalu untuk apa harus capek-capek memikirkan misteri yang tak akan mungkin terungkap, bukankah lebih baik adanya untuk menikmati segala yang menjadi misteri yang ada tanpa memikirkan rahasia yang harusnya jadi rahasia itu sendiri.
Berbicara tentang rahasia  dan misteri mengingatkan tentang berkat ataupun rezeki yang hampir setiap umat beragama pasti akan doa ini tak pernah luput dari untaian doanya. Sama seperti sebelumnya bukankah ini juga merupakan rahasia dari Yang Mahakuasa. Dibalik itu ada sebuah pemikiran yang terlintas, manusia cenderung mengharapkan berkat bahkan hampir setiap menitnya berharap berkat itu mengikutinya namun bukankah yang terpenting sang pemberi berkat itu sendiri. Manusia selalu khawatir tentang hari esok akan bagaimana hingga menimbun berkat yang seharusnya untuk hari ini di timbun untuk hari esok yang membuktikan tidakkah mereka percaya kepada sang pemberi berkat yang akan senantiasa memberi tanpa diminta, mencukupkan lebih dari kata cukup untuk setiap harinya?
Pertanyaannya sudahkah kita lebih mengutamakan sang pemberi berkat dibandingkan dengan berkat itu sendiri? Jikalau sudah janganlah kau khawatir tentang hari esok namun jikalau belum BERPIKIRLAH sekarang dan perbaharui iman dan kepercayaanmu pada Tuhan-mu.
Berbicara tentang Tuhan bukankah semua agam itu sama mengajarkan tentang kebaikan dan kebenaran terlepas dari mereka yang tidak percaya akan Tuhan bukan berarti mereka tidak baik mungkin saja mereka lebih benar dan baik dibandingkan dengan umat beragama itu sendiri hanya saja pemikiran manusia berbeda-beda. Ini juga tidak salah dan benar karena pendapat dan asumsi masing-masing orang berbeda hanya bagaimana cara kita menghargai  pribadi masing-masing begitu juga orang lain. Damai dan Damai  harapan indah bagi semua orang di dunia lalu kenapa tidak terjadi demikian? Ego, Egolah yang cenderung menguasai manusia dimana seharusnya manusia dapat mengontrol egonya, bukankah manusia itu lebih kuat dari ego itu sendiri? Kelemahan manusia terbesar adalah egonya sendiri lalu apakah kelemahan akan senantiasa menjadi kelemahan? TIDAK !!! it’s time to change yourself. Kendalikan diri, tekan ego dan jadikan ego menjadi kekuatan terbesarmu untuk jadi lebih besar dari diri kamu yang sekarang.


                  -TathaLixiuz-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebudayaan Suku Karo

KEBUDAYAAN SUKU KARO  Kata Pengantar      Puji dan syukur kehadirat TuhanYang Maha Esa karena berkat berkat dan rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “KEBUDAYAAN SUKU KARO” tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik dari teman-teman, keluarga dan terutama kepada dosen pembimbing saya maka dari itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat makalah memberikan manfaat kepada seluruh pembaca. Selain itu penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karenanya kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.  Medan, Januari 2013 Penulis   ( Ari Fitri

Simple Future TENSE

Pengertian Simple Future Tense   Simple future tense is a verb form used to express the action in the future with or without a plan  . (Simple future tense adalah suatu bentuk kata kerja  yang digunakan untuk menyatakan aksi di masa depan dengan atau tanpa rencana. ) Karena itu dalam Future Tense penggunaan kata Will, Shall yang artinya  akan  pastilah mendominasi. Shall jarang digunakan. Bisanya Shall untuk Subject I dan We (I shall…, We shall….) dan tidak untuk yang lain. Tetapi lebih sering orang pakai I will.. dan We will.. Jadi untuk I dan We boleh pakai baik will atau shall. Sedangkan Subject yang lain seperti HE, SHE, IT, YOU, THEY, WE semuanya pakai Will. Rumus Simple Future Tense Adapun rumus  simple future tense  untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif berikut contoh-contoh kalimatnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Jenis Kalimat Rumus Contoh Simple Future Tense positif (+) S + will + verb 1 (infin

Basket

 Ada banyak cara yang membuatku mengerti dan belajara tentang sesuatu hal yang baru dan kali ini seolah tersadar lagi ada bnayak cara untuk lebih berkembang dan menjadikan sesuatu alasan yang baru untuk menjadi lebih baik. Seakan kembali pada masa lalu yang penuh dengan ambisi dan impian yang indah untuk mejadi yang terbaik di dunia ini. Mengapai mimpi adalah sesautu yang butuh perjuangan yang lebih dari sekedar anagan dan ak juga tersadar betapa banyak diam dan jauh tertinggal dari yang selama ini aku mimpikan. Hari ini basket menyadarkanku arti sebuah kobaran yang baru untuk menjadi lebih baik dan pertanyaanya akan seberapa lama semangat dan kobaran ini akan membara atau pada akhirnya aku haru kembali terjebak dengan dunia yang seolah snegaja akau ciptakan penuh dengan ilusi dan berakhir menjadi pengecut. Sejujurnya tak ingin lari lagi dan ingin menjadi lebih untuk berkembang atau mungkin sebuah angan menjadi sukses yang memenuhi standart mereka ingin aku gapai Tak ingin menjadi peng