Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

HENING

Dalam diam ku  merenungkan segala gejolak dalam hidup ini Dalam sepi aku mengenal seberapa banayak orang yang peduli Walau dengan sekedar warna apa yang baju yang kamu kenakan Dalam kegelapan ku mengerti seberapa berartinya sebuah cahaya Disaat harapan yang melambung tinggi menjadi kesia-siaan belaka Tak akan ada kata yang terucap jika sendu merasuki kalbu Tak akan ada senandung melodi indah lagi tanpa adanya warnanya Tak akan ada nyayian nan merdu tanpa adanya suara walau hanya sekedar mengucapka "hai" . . Hidup mengajarkan bagaimana cara hanya untuk sekadar menyandang kata "pantas" Hidup mengajarkan dimana titik saat memeluk diri sendiri tanpa sandaran Hanya untuk mengucapkan semua akan baik-baik saja Menguatkan hati dan raga di tengah cahaya yang tersisa walau Tak tau besok masih ada harapan untuk bertahan tanpa tempat mengadu Berteman dengan gelap adalah kekuatan yang mutlak Bersahabat dengan sepi adalah nyanyian yang indah dengan melodi yang

Jiwa

Adakah cara yang lebih baik dari yang ini meluapkan segala emosi seakan tak mampu lagi menangis bukanlah lagi sesuatu yang bersatu dengan hati ketika hati terluka maka mata menangis karna kini hanya tetesan indah itu bahkan tak terwujud terlalu sakitkah  ? Hingga bahkan airmata tak juga turus atau mungkin sudah terlanjur mengering untuk berbagi lalu harus bagaimana lagi melepaskan sesak yang tak kunjung berhenti ? Melarikan diri untuk melupakan segala yang telah terjadi ? jangan tanya cara sepengecut itu juga udah berada di amabang batasnya atau apakah harus dengan berhenti bernapas ? tapi akankah disana jauh lebih baik daripada yang ini ? akankah disana ada yang mampu mengerti hingga sesak ini tak begitu lagi mengrogoti hingga menusuk remuk jantung itu  ? jangan, janganlah engkau sekedar bebicara hanya sekedar saja jangan hanya seolah mengangap ini terlalu berlebihan karena ku juga tak ingin seperti ini hingga membuat raga bagai tak bernyawa bukannya ku tak tau

HI ...

Hi Hati . . . . Bisa ga ya sekali ini saja engkau percaya padaku please jangan terluka lagi dan tetap bertahan  sebagaimana biasanya .  . . Hi Mata  . . . Bisa ga sekali saja melupakan hati hingga saat hati terluka setidaknya engkau  bertahan tanpa genangan itu yang menjadi  tameng bagiku untuk bertahan . . . Hi Mind  . . . Bisa ga ya sekali saja engkau lebih berkuasa  untuk melemahkan hati  ? hingga setidaknya hati tidak terlalu sering di sakiti  Hi Face  . .  Bisa ga bekerja sama untuk tidak mengumbar rasa  dan mengeluarkan lemah mu pada mereka ? Hi Arfit . . . Bisa ga stop bertingkah tolol dan berhenti terluka Bisa ga jangan menjadi lemah lebih dari ini ? Bisa ga berhenti jadi mereka yang terlalu banyak Topeng ? Bisa ga stop being a chicken  Being a looser or maybe stop to life  . .  . -TathaLixiuz-

JENUH

Berada diambang rasa hidup dan mati  bukanlah lagi suatu yang hal yang luarbiasa dan terkadang bahkan menjadi candu yang menawarkan kelagaan dalam menikmati kehidupan ini, bukannya tak mau mengerti kalau memnag beginilah kehidupan yang harus di jalan selama kita masih bernapas dan berpijak di dunia ini namun terkdaang ada hal yang menegelitik di dada memnbuat segala seuatu yang terasa sempurna, nyaman dan aman malah membuat seakan menjadi racun yang dalam waktu singkat menjadi mematikan . keadaan yang cenderung mengolah hati dan perasaaan membuat hari-hari smekin terasa beratnya bahkan kejenuhan menjadi satu faktor yang membuat segala seuatu yang semula terlihat begitu indah dan sempurna dapan membuat sekejap saja menghilang tanpa jejak. seharusnya bukan waktu yang sebentar untuk mencapai tingkat kejenuhan yang indentik dengan awal dari kehancuran, jenuh dengan segala setu yang ada di sekitar kita, sifat dan karakter seseorang, jenuh dengan persaaan, kondisi dan situasi yang s

KEHILANGAN

Berjalan sesuai yang kita mau berarti harus siap dengan segala resiko yang menanti di depan kita bahkan harus siap dengan kata KEHILANGAN . Mungkin kata yang sederhana yang memiliki makna negative yang siapapun saat merasakan hal tersebut akan merasa yang namanya feeling down bahkan saat kondiasi ataupun situasi itu akan datang yang pertama yang kita inginkan adalah sandaran yang begitu kuat merengkuh kita dan secara magic kata ajaib yang ingin kita dengan adalah " Semua akan baik-baik saja " Namun apa yang akan terjadi jika kata hilang yang awalnya begitu sederhana mampun menjungkir balikkan siapa dan bagaimana kita setelahnya atau bahkan kata hilang tersebut bahkan dapat merubah jati diri kita ataupun terkadang kata hilang yang begitu sederhana tersebut mampu melenyapkan segala hal kita jaga, yang begitu berharga sampai kata hilang mencapai sebuah harapan yang ternyata juga mampu menyingkirkan kepingan yang tersisa dalam diri  maupun yang kita punya. Hilang harta a

Topeng

Kian hari bertambah rasa sesak dan khawatir yang tiada tara dalam menghadapi kehidupan kedepannya, semakin menyesakkan tanpa tau harus berbuat apa dan tanpa tau akan apa yang terjadi, ntahlah aku saja bingung dengan situasi kehidupan yang tak kunjung membuat ada hal yang patut menguatkan untuk bertahan, lelah tentu saja baik hati, fisik dan pikiran begitu lelah seakan tak menikmati hidup sementara waktu kian terrus berlalu tanpa mau menunggu bagaimana dan dalam keadaan apa yang di alami sekrang. Lalu yang harus bagaimana di lalui kehidupan ini ? Seiring dengan waktu berjalan begitu adanya tanpa ada waktu untuk mempertimbangkan keadaan , bukannya tak punya waktu hanya saja seakan waktu engan untuk berteman. Sungguh bukan pilihan yang bagus sebenarnya namun jika di pikirkan dan berlarut dalam keadaan seperti ini akan semakin banyak waktu yang kian terbuang. Ada yang salah namun bagaimana ? Seakan yang akan menjadi masalah saja pun tidak menampakkan diri ke permukaan hingga tertutp helai

LOST

Ntah mengerti atau tidak, ntah itu salah atau tidak, apakah benar ini sebuah keputusan yang tepat atau tidak namun semua biarah berjalan sebagaimana mestinya. Bukankah kehilangan mengajarkan kita arti sesungguhnya orang tersebut dalam hidup kita ? Mungkin sedikit anti mainstream melakukan hal konyol hanya untuk sebuah kepentingan ego sendiri walau sudah pasti resikonya begitu besar dengan kehilangan permanen tanpa akan ada arti untuk kembali lagi. Sejujurnya sih bukan untuk ego saja tapi juga rasa ingin tahu seberapa berarti dan berharga hidup kita di mata orang lain dan kali inimerupakan tindakan yang paling besar dan saat bersamaan juga dengan adanya banya problema yang menghasruskan harsu adanya pilihan ini. Biarlah mungkin saja saat ini apa yang terjadi menjadi catatan tersendiri dalam buku kitab kehidupan itu. bukankah belum tentu kita dapat membahagiakan semua oarang ? bukankah tidak semua orang juga menyukai kita sejauh atau sebaik apapun yang yang kita angap itu benar. yah kep

SOSOK

Apa yang dirasakan jiwa disaat semua seakan meninggalkan dan tak peduli lagi ? Adakah cahaya yang mampu membangkitkan sukma yang seharusnya atau malah menggali soosk lain yang telah lama terkubur hingga seakan mampu untuk memakan jiwamu sendiri, menghadirkan sosok awalnya semu menjadi nyata ? Inikah yang disebut dengan kegegelapan yang   tak dapat diungkapn dengan kata itu ? Terpenjara dengan pikiran yang menjadi candu untuk semakin menjelajahi ruang yang tak seharusnya tersentuh ? Sekali lagi ntahlah . . . . . . . Logika berbicara "berpikir" namun hati seakan mengkhianati dengan caranya yang teramat wangi semerbak hamparan bunga mawar yang penuh warna warni namun tak meninggalkan duri di setiap tangkainya.  Lalu apakah keindahan itu seakan tak pernah lepas dari luka yang membayanginya ? Jakarta, 18 April 2019 -TathaLixiuz-

Dunia Senja

SENJA . ..  Hari ini  Mentari mencoba menata hal yang baru berusaha menerima segala hal yang telah terengut kembali utuh mencoba mengerti dengan segala hal yang telah terjadi mengartikan segala sesuatu yang telah terlewati bertahan untuk dapat berpijak pada bumiku tanpa merasakan sakit karena segala sesuatunya Mentari tahu semua akan baik-baik saja pada akhirnya namun menunggu akhir akan selalu menjadi racun bagi Mentari seolah kematian itu menanti untuk mengelamkanku walau ada rasa untuk menghindar layaknya menanti ombak di tepi pantai saat menanti yang senja  tetap saja mentari tak akan sanggup karena Mentari-nya Senja bukan seorang pengecut yang berlari begitu saja . . . Senja . . . kapan pulang ? Mentari butuh rumah dan rumah tanpa Senja tak akan berartii Senja mentari rindu . . . bahkan sangat rindu hingga begitu menyiksa . . . . cepatlah pulang wahai sanag Senja-nya Mentari !!!

KEGILAAN

Adakala ketika engkau mersakan jatuh hingga titik terendah dalam hidupmu, disaat engkau mengharapkan ada orang lain yang begitu keras membujujkmu untuk dapat lepas dari keterpurukanmu dan disaat yang sama orang yang kau harapkan menjadi cahaya terangmu pergi meninggalkanmu dengan luka yang tak kasat mata tanpa kau tahu kapan akan berakhir disaat itu pula engkau berpikir untuk mengakhiri kehidupanmu dengan harapan segala beban yanga da padamu akan lenyap dalam sekejap mata  dan berharap di kehidupan yang kedepannya engkau akan menemukan sesuatu yang baru untuk menggantikan segala perih yang engkau rasakan . rasa itu begitu melekat hingga sanggup melenyapkan segala keraguaan dalam hatimu untuk segera terjun bebas ke liang nikmatnya surga atau nereka yang sesungguhnya . Yah masa yang tak akan sanggup engaku melawan tanpa ada sepercik gugusan cinta yang ada untuk menyelamatkanmu dan hal itu kau dapat bukan dari dia yang kau harapkan tapi dari mereka orang yang baru enaku kenal datang meng