Dalam hidup ada banyak begitu pilihan yang membuat kita semakin menyadari apa dan jalan hidup mana yang terbaik untukdi jalani. Mungkinkah ini jalan atau pilihan yang benar dan apakah mungkin keliru memilih jalan yang begini ? Masalah yang satu belum selesai tapi masalah yang lain juga sudah menanti di depan lalu harus bagian yang mana terlebih dahulu untuk di selesaikan.
Berbagai macam hal yang membuat semua semakin rumit dan mungkin terkadang lost control adalah pilihan di luar yang di rencanakan, hanya saja itu mungkin sebuah proses yang harus di nikmati dan di syukuri untuk menguji seberapa besar dan seberapa kuat kualitas seorang diri ?
Lalu untuk apakah semua ini. ??
Tentu ini bukan hanya sekedar film yang mempunyai ending karena pada hakekatnya ,ending dari semua jalan hidup ini adalah kematian. Ya tentu saja kematian yang pasti bukan sekedar film dimana seorang actor ataupun actress bisa berperan dari film yang ini lalu lanjut film yang berikutnya .
Tidak usah membahas kematian karena akan berujung dengan pertanyaan tentang ketuhanan yang tak akan pernah ada habisnya untuk di bahas dan tak pernah mendapat tolak ukur kebenaran yang benar pada harusnya karena lagi kita hanya manusia dan only human , kan ?
yang ingin dibahas adalah bagaimana menjalani kehidupan yang benar ?
cukupkah dengan melakukan hal yang baik. ?
bagaimana mengetahui keputusan yang benar dan bijak ?
haruskah berakhir sesuai dengan garis takdir atau mungkinkah takdir itu sesungguhnya tidak ada ?
Pertanyaan terkahir kadang amat sangat menganggu , apakah benar takdir itu ada ? atau mungkin saja takdir sebagai alasan manusia yang ingin menyalahkan sesuatu atas segala hal yang terjadi dalam hidup mereka ? Mungkin ya dan tentu saja tergantung bagaiamana hidup yang dimiliki untuk menjawab semua dan bisa saja pada akhirnya semua jawaban selalu akan ada kata mungkin dan mungkin lagi .
Tak ingin membahas lebih dalam lagi karena semua pasti mempunyai jawaban masing-masing yang tentu saja tidak ada salahnya kerana setiap orang berhak dan mempunyai sudut padang sendiri. Tentu saja ini tidak salah sama halnya dengan demokrasi yang saat ini marak diperbincangkan dan akan terus di bahas yang memperioritaskan kebebasan berpendapat walau masih ada saja orang-orang yang akan tetap diam dan tak berani speak up tentang apa yang mereka pikirkan karena beberapa pertimbangan tertentu. Hal itu juga tidak dapat salahkan bukan ? Karena setiap orang berhak menetukan pilihannya sendiri.
Mengingat tentang pilihan ada beberapa hal juga yang melandasi pemikiran hingga menjadi sebuah keputusan dan tentu saja ada banyak pertimbangan lain tengantung situasi dan kondisi juga tekanan yang pada saat keputusan itu diambil baik dari tekanan dari dalam sendiri maupun dari luar, yang terkadang di luar kendali mengharuskan untuk merelakan yang harusnya menjadi pilihan dimana bersikap egois bukanlah menjadi pilihan yang bijak karena bagaimanapun kita tidak hanya hidup sendiri ada banyak hal menjadi pertimbangan.Termasuk pertimbangan apakah setiap keputusan-keputusan ini dapat merugikan orang lain atau hanya aka menjadi momok baru bagi kehidupaan kita.
Benar setiap hal yang menjadi pilihan dan landasan terpilihnya keputusan maupun pilihan tersebut akan selalu mempunya tolak ukurnya sendiri dan di dalamnya pasti akan melibatkan orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung dan apakah kita sadar atau tidak sadar. Namun ini akan berlaku bagi kita yang memang memikirkan atau mempertimbangkan segalanya incase kedewasaan seseorang akan sangan di perhitungkan saat itu. Namun akan menjadi cerita lain dan berbeda jika keegoisan akan lebih dominan hingga hanya mementingkan diri sendiri bahakan tanpa sadar akan melukai orang lain terlebih orang yang peduli dengan kita.
Komentar
Posting Komentar